Articles,  Program Kerja

NGOPI (Ngobrol Santai Tentang Fisioterapi) Langkah Mantap Menuju Kemenangan, Pondasi Baru Untuk Era Baru

Pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2022, Departemen Kajian Startegi dan Advokasi (Kastrad) IMFI Wilayah II telah mengadakan kegiatan Ngobrol Santai Tentang Fisioterapi atau disingkat dengan Ngopi yang bertemakan "Langkah Mantap Menuju Kemenangan, Pondasi Baru Untuk Era Baru".
Kegiatan ini dibawakan oleh narasumber Bapak Syahmirza Indra Lesmana, SKM., Ftr., M.Or., Sp.FOR selaku Dosen Fisioterapi, Universitas Esa Unggul dan dipandu oleh Erwin Firmansyah selaku Mahasiswa Fisioterapi dari instansi Akademi Fisioterapi Dustira. Kegiatan ini berlangsung secara online dengan aplikasi Zoom Meeting.
Dalam kegiatan ini, terdapat beberapa pertanyaan yang telah diajukan oleh pemandu kegiatan kepada narasumber. Berikut adalah pertanyaan yang telah diajukan beserta rangkuman jawaban yang diberikan :
Pertanyaan 1

Apakah ada perbedaan SOP ketika awal pandemi dan pada saat era new normal?

"Ada perubahan, Fisioterapi adalah sebuah ilmu terapan sehingga membutuhkan praktik, dengan adanya pandemi sangat mengguncang dunia fisioterapi. Ada beberapa hal yang diperbincangkan agar tetap menjaga kualitas lulusan fisioterapi dimasa pandemi ini, seperti melakukan simulasi, jurnal review, membuat video praktik dengan saudara di rumah, hal tersebut untuk mengupayakan agar mahasiswa tetap dapat merasakan praktik tidak hanya sekadar mengetahui ilmunya saja. Para dosen dituntut untuk melakukan modifikasi dalam mengajar contohnya dengan cara menjadikan pasien sebagai contoh lalu divideokan untuk memberikan suatu gambaran kepada mahasiswa agar mudah dipahami. Ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu dengan menambah jurnal review, evidence base, atau membuat suatu proses yang tepat dengan mengutamakan kemampuan berpikir dan kreativitas dibandingkan skill. Mahasiswa lulusan pandemi yang nantinya akan turun ke lahan akan diberikan sedikit didikan lagi dalam hal praktik. Pelayanan protokol kesehatan lebih ditingkatkan, contohnya ketika melakukan palpasi biasanya menggunakan tangan kosong kini perlu menggunakan sarung tangan, tetapi hal ini dapat membuat rasa sentuhan akan menghilang"
Pertanyaan 2

Apakah penggunaan elektroterapi di era new normal aman bagi pasien? Jika tidak, adakah cara untuk menggantikannya?

"Selama dengan protokol kesehatan yang baik penggunaan elektroterapi aman, karena alat elektroterapi setelah dipasang dapat ditinggal. Lebih dikhawatirkan pendekatan manual terapi karena penanganannya lebih dekat dengan pasien. Tetapi selama protokol kesehatan dilakukan dengan baik insyaallah akan aman. Ada tindakan modalitas yang sebaiknya di inhalasi, seperti pada kondisi pengasapan dalam menghilangkan lendir dibeberapa tempat sudah dihilangkan. Pada intinya kita harus mampu memahami konsep dari penggunaan alat elektroterapi tersebut, dan perlu hati-hati dalam menangani pasien jangan sampai salah memberikan intervensi pada kondisi yang tidak seharusnya"
Pertanyaan 3

Tele-Fisioterapi adalah hal baru di dunia fisioterapis, apakah menurut bapak Tele-Fisioterapi itu perlu agar menunjang performa fisioterapis?

"Ada hal positif dan negatifnya. Untuk hal positifnya lebih mudah dalam capaian jangkauan fisioterapi, namun kontak personal lebih penting bagi seorang fisioterapis. Tele-fisioterapi bisa menjadi alternatif sebagai sarana untuk memberikan pelayanan fisioterapis dimasa pandemi ini, tetapi tidak bisa menjadi pengganti pelayanan fisioterapi bagi pasien, karena fisioterapis butuh melakukan pemeriksaan fisik"
Sekian dari rangkuman kegiatan Ngopi IMFI Wilayah II. Untuk terus update mengenai kegiatan IMFI Wilayah II lainnya, dapat melihat media sosial IMFI Wilayah II terutama di Instagram, Twitter, Facebook, dan Youtube
Departemen Kajian Strategi dan Advokasi

IMFI Wilayah II

IMFI atau bisa di sebut dengan Ikatan Mahasiwa Fisioterapi Indonesia adalah sebuah Perkumpulan Mahasiswa Program Studi Fisioterapi di Indonesia. IMFI mengcangkup beberapa daerah yang ada di Indonesia salah satunya IMFI Wilayah II yang berada pada wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *