Emfisema
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas
- Batuk yang terus-menerus dan mengeluarkan dahak
- Mengi (suara bernada tinggi yang terdengar saat sedang bernapas,
- Sesak atau nyeri di dada.
- Penurunan nafsu makan yang mengakibatkan berat badan berkurang
- Infeksi paru-paru yang berulang
- Mudah lelah
- Sakit kepala di pagi hari
- Jantung berdebar
- Bibir dan kuku menjadi biru
- Pembengkakan pada kaki
- Gangguan tidur
- Depresi
- Paparan zat berbahaya
Paparan zat berbahaya atau asap rokok dalam jangka panjang akan memicu respon inflamasi oleh sel-sel imun inflamatorik seperti sel polimorfonuklear, eosinofil, makrofag, limfosit CD4+ dan limfosit CD8+.
- Defisiensi Antitrypsin alfa 1
Antitripsin alfa-1 adalah sebuah glikoprotein yang masuk ke dalam kelompok inhibitor serin protease yang disintesis di dalam hati dan disekresi ke dalam peredaran darah. Diduga Antitripsin alfa-1 juga dihasilkan di parenkim paru. Fungsi dari antitripsin alfa-1 adalah untuk menetralisir elastase neutrofil di dalam jaringan interstisial paru dan menginhibisi tripsinisasi untuk melindungi parenkim paru dari proses elastolitik. Sehingga pada penderita dengan defisiensi antitripsin alfa-1, elastase neutrofil akan merusak jaringan ikat paru yang pada akhirnya menyebabkan emfisema.
- Akibat Rusaknya Parenkim Paru
Kerusakan parenkim paru yang ditandai dengan menghilangnya elastisitas alveoli menyebabkan udara terperangkap di dalam paru dan sulit untuk dikeluarkan. Hal ini menyebabkan paru-paru tidak dapat melakukan ekspirasi dengan efektif, dan menampung udara lebih banyak sehingga terjadi hiperinflasi paru.
- Emfisema Berdasarkan Lokasi Kerusakan
Penyakit emfisema pada paru Dapat dibedakan berdasarkan lokasi kerusakan yang terjadi yaitu :
- Panasinar : Adalah jenis yang terjadi pada penderita dengan defisiensi antitrypsin alfa-1. Lokasi kerusakan terjadi pada hampir seluuruh bagian alveoli.
- Asinar distal (paraseptal) : merupakan jenis yang Dapat muncul sendiri atau saling berhubungan dengan 2 kondisi lainnya. Lokasi kerusakan terbatas pada septa dari paru-paru atau pleura.
Berhenti merokok
Perbanyak minum
- Menjaga pola istirahat
- Makan teratur
- Olahraga yang cukup
- Membantu mengeluarkan sputum dan meningkatkan efi- siensi batuk.
- Mengatasi gangguan pernapasan pasien.
- Memperbaiki gangguan pengembangan thoraks.
- Meningkatkan kekuatan otot-otot pernapasan.
- Mengurangi spasme/ketegangan otot-otot leher pasien.
- https://www.alodokter.com/emfisema
- https://www.alomedika.com/penyakit/pulmonologi/emfisema-paru/epidemiologi
- https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/penyakit/penyakit-emfisema-adalah-penyakit-berbahaya-untuk-paru/
- https://www.alodokter.com/emfisema
- http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1011/1733#:~:text=Orang%20yang%20menderita%20emfisema%20biasanya,dapat%20menyebabkan%20PPOK%20dan%20emfisema.
- https://www.alomedika.com/penyakit/pulmonologi/emfisema-paru/patofisiologi
- https://www.halodoc.com/artikel/cegah-emfisema-dengan-gaya-hidup-sehat
IMFI Wilayah II
IMFI atau bisa di sebut dengan Ikatan Mahasiwa Fisioterapi Indonesia adalah sebuah Perkumpulan Mahasiswa Program Studi Fisioterapi di Indonesia. IMFI mengcangkup beberapa daerah yang ada di Indonesia salah satunya IMFI Wilayah II yang berada pada wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat
You May Also Like

Gejala dan Cara Menanggulangi Penyakit Paru Obstruktif Kronis
18/06/2022
Kondisi Jantung Terendam Air, Kenali Efusi Perikardium
13/08/2022