Articles,  Muskuloskeletal

Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

I. Pengertian
Hernia nukleus pulposus atau herniated nucleus pulposus (HNP) adalah ketika diskus atau piringan sendi mengalami pergeseran dari posisi semula menyebabkan piringan merosot dan pecah. Biasanya hernia nukleus pulposus terjadi ketika seseorang mengalami cedera pada piringan sendi. Kondisi ini sering kali mengakibatkan kondisi yang disebut “saraf terjepit”.
HNP dapat terjadi di setiap bagian dari tulang belakang. Namun, punggung bawah adalah salah satu bagian yang paling sering mengalami hernia nukleus pulposus. Akibatnya, seseorang akan lebih mungkin untuk mengalami nyeri punggung.
II. PREVALENSI
Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari seluruh populasi di dunia. HNP Servikal merupakan kasus HNP tersering kedua setelah kasus HNP Lumbalis. Presentasi kejadian herniasi servikal dibanding total herniasi tulang belakang hanya 8%. Sekitar 51% dari orang dewasa pernah mengalami periode nyeri pada leher dan lengan sepanjang hidupnya. 25% diantaranya terdapat gambaran herniasi diskus pada hasil MRI yang terjadi pada kelompok usia kurang dari 40 tahun, dan 60% diantaranya terjadi pada kelompok usia lebih dari 60 tahun. Sedangkan di Indonesia, prevalensi kasus HNP Servikal berkisar 5-10% dari seluruh populasi penderita HNP. Sekitar 60% diantaranya terjadi pada kelompok usia lebih dari 30-40 tahun, dengan rasio pria lebih besar dua kali dibandingkan dengan wanita. Pada kasus HNP Servikal, paling sering mempengaruhi diskus antara C6-C7 dibanding dengan diskus antara C5-C6.
III. Gejala
HNP disebabkan oleh melemahnya jaringan di bantalan tulang belakang. Seiring bertambahnya usia, kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang sehingga rentan terhadap cedera. HNP juga dapat terjadi akibat seseorang terjatuh atau mengalami benturan pada tulang belakang, sehingga tulang belakang bergeser (spondylolisthesis). Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami saraf kejepit, yaitu :
  1. Memiliki keluarga dengan riwayat saraf kejepit.
  2. Memiliki berat badan berlebih.
  3. Mengangkat beban berat dengan posisi dan tumpuan yang salah.
  4. Melakukan gerakan menunduk dan berputar secara mendadak atau berulang.
  5. Memiliki kebiasaan merokok.
IV. Tanda dan Gejala
Jika bantalan yang bergeser tidak sampai menjepit saraf, penderita mungkin hanya merasakan sakit punggung ringan atau bahkan tidak merasakan sakit sama sekali. Namun bila hernia menekan atau menjepit saraf tulang belakang, gejala yang muncul tergantung pada lokasi dan banyaknya saraf yang terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit punggung kiri, kanan, atau keduanya, yang menjalar hingga ke paha atau kaki. Berikut adalah gejala saraf kejepit berdasarkan lokasinya :
1. Gejala HNP di Cervical
  1. Nyeri pada leher dan bahu yang menjalar ke lengan.
  2. Kesemutan, lemah, atau kaku otot di salah satu lengan.
  3. Sensasi seperti terbakar di leher, bahu, dan lengan.
  4. Gejala HNP di punggung bawah
2. Gejala HNP di Lumbal
  1. Sakit di punggung bagian bawah yang makin memburuk ketika bergerak. Terkadang, nyeri juga bisa dirasakan pada bagian tulang ekor.
  2. Nyeri seperti tertusuk di area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai.
  3. Kesemutan atau lemah otot di tungkai.
Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil.
V. peranan fisioterapi
  • Kompres hangat/dingin

Merupakan modalitas yang mudah dilakukan. Untuk mengurangi spasme otot dan inflamasi. Beberapa pasien merasakan nyeri hilang pada pengkompresan hangat, sedangkan yang lain pada pengkompresan dingin.

 

  • Iontophoresis

Merupakan metode pemberian steroid melalui kulit. Steroid tersebut menimbulkan efek anti inflamasi pada daerah yang menyebabkan nyeri. Modalitas ini terutama efektif dalam mengurangi serangan nyeri akut.

 

  • Unit TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator)

Sebuah unit transcutaneous electrical nerve stimulator (TENS) menggunakan stimulasi listrik untuk mengurangi sensasi nyeri punggung bawah dengan mengganggu impuls nyeri yang dikirimkan ke otak

 

  • Ultrasound

Merupakan suatu bentuk penghangatan di lapisan dalam dengan menggunakan gelombang suara pada kulit yang menembus sampai jaringan lunak dibawahnya. Ultrasound terutama berguna dalam menghilangkan serangan nyeri akut dan dapat mendorong terjadinya penyembuhan jaringan.

Vi. pencegahan
Meski HNP tidak selalu dapat dicegah, Anda bisa mengurangi risiko saraf kejepit dengan melakukan langkah-langkah berikut:
  1. Berolahraga secara teratur, terutama jenis olahraga yang dapat menguatkan otot serta sendi di tungkai dan punggung, misalnya berenang.
  2. Menjaga postur tubuh yang baik, seperti duduk dengan punggung yang tegak, atau mengangkat beban dengan posisi yang benar.
  3. Mempertahankan berat badan ideal, untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
  4. Berhenti merokok, karena kandungan di dalam rokok bisa mengurangi suplai oksigen ke bantalan tulang belakang.
  5. Sesekali berdiri dan lakukan peregangan jika pekerjaan mengharuskan Anda untuk duduk dalam waktu yang lama.
DAFTAR pUSTAKA

IMFI atau bisa di sebut dengan Ikatan Mahasiwa Fisioterapi Indonesia adalah sebuah Perkumpulan Mahasiswa Program Studi Fisioterapi di Indonesia. IMFI mengcangkup beberapa daerah yang ada di Indonesia salah satunya IMFI Wilayah II yang berada pada wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *