Articles,  Muskuloskeletal

Tennis Elbow

I. Pengertian
Tennis elbow merupakan istilah dalam dunia medis untuk menggambarkan rasa sakit pada siku bagian luar. Meski berpotensi menyebar ke lengan bagian bawah hingga pergelangan tangan, rasa sakit ini cenderung terjadi pada tendon-tendon (jaringan ikat yang melekatkan otot ke tulang) dari otot-otot lengan bawah melekat ke tulang yang menonjol di bagian luar siku.
Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah lateral epicondylitis dan umumnya terjadi akibat penggunaan siku secara berlebih. Hal inilah yang bisa membuat otot-otot siku menegang secara berlebihan, sehingga menyebabkan perdangan dan robekan.
II. Prevalensi
Prevalensi atau angka kejadian yang ada di dunia , Tennis Elbow dialami 1 - 3% pada populasi umum, 6-15% pada pekerja industri, 19% pada usia 30-tahun lebih dominan terjadi pada wanita , 35 - 42% pada pemain tennis, 2 - 23% pada pekerja umum seperti ibu rumah tangga aktifitas menggunakan komputer, pemahat dan pengangkat beban berat (Sugijanto dan Partono, Muki. 2006). Di Indonesia umumnya penderita tennis elbow terjadi pada usia 25-55 tahun dengan gejala nyeri. Pada bagian lateral sendi siku terutama jari jari tangan memegang atau meremas dengan kuat. Pada usia 25 tahun dan usia lansia diatas 60 tahun jarang terjadi. Diperkirakan 65% dari seluruh tennis elbow oleh tennis pemula, sedangkan 35% diderita oleh berbagai profesi ibu rumah tangga yang baru pertama kali melakukan pekerjaaan, pemula atau pekerja melakukkan pekerjaan tersebut (Wibowo, 2010).
III. Penyebab
Secara umum, penyebab tennis elbow adalah penggunaan siku yang berlebihan dengan gerakan memutar lengan berulang-ulang. Gerakan berulang inilah yang akan membebani tendon pada siku. Bermula pada robekan kecil hingga mencetuskan peradangan di sisi luar siku. Sesuai namanya, tennis elbow lebih sering dialami oleh altet tenis atau mereka yang sering berolahraga tenis. Biasanya, kondisi ini juga dialami oleh orang yang berusia 40 tahun atau lebih. Tennis elbow ini dapat juga diidap oleh orang-orang yang melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan peralatan dan penggunaannya yang tidak tepat.

Ada berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya tennis elbow, misalnya:
  1. Usia : tennis elbow lebih berisko terjadi pada usia 30-50 tahun.
  2. Pekerjaan tertentu : sepreti pelukis, pemahan, pemain musik, atau pekerjaan lainnya yang melibatkan gerakan berulang pada lengan.
  3. Teknik olahraga yang salah.
IV. Gejala
Adapun gejala-gejala yang timbul pada Tennis Elbow adalah pada kondisi akut akan terjadi nyeri yang sangat pada otot dan tendon sehingga timbul gangguan fungsi pada siku dan ada bengkak pada area cidera. Pada keadaan yang disebabkan penguluran yang berlebihan dari tendon tetapi tidak ada ruptur dengan tahanan secara isometrik akan terasa nyeri tetapi tidak ada penurunan kekuatan otot (Strwart,2006). Rasa sakit merupakan gejala utama pada tennis elbow. Jenis rasa sakit yang umumnya menandakan kondisi ini berupa nyeri yang muncul:
  1. Pada sisi luar lengan bagian tengah (tepatnya berada di bawah siku) yang terkadang menyebar hingga ke pergelangan tangan.
  2. Ketika mengangkat sesuatu.
  3. Saat menekuk tangan.
  4. Ketika berjabat tangan, menulis, atau menggenggam benda kecil, seperti pensil.
  5. Saat melakukan gerakan memutar, misalnya saat memutar kenop pintu atau membuka tutup stoples.
  6. Ketika meluruskan tangan.
Selain gejala-gejala di atas, tennis elbow juga bisa menimbulkan rasa kaki pada sikut saat bagun tidur. Bisa juga menimbulkan tonjolan pada sikut, akan terasa sakit bila disentuh.
V. Peran Fisioterapi Dalam Penanganan Tennis elbow
Pada penanganan Tennis Elbow harus ditanggulangi seoptimal mungkin, dengan lebih dulu mengetahui atau memahami keluhan-keluhan yang ditimbulkan. Tennis Elbow dapat menimbulkan gangguan fisik seperti nyeri, kelemahan dan disabilitas (Flatt, 2008). Fisioterapi dapat menanggulangi kasus tersebut dengan memberikan terapi dengan menggunakan Inframerah, Ultrasound dan Terapi latihan.Inframerah memiliki efek-efek fisiologis antara lain :
  1. meningkatkan proses metabolisme,
  2. meningkatkan suplai darah,
  3. mengurangi atau menghilangkan nyeri,
  4. menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme
Ultrasound memiliki efek biologis yaitu memperbaiki sirkulasi darah, rileksasi otot, meningkatkan permeabilitas jaringan dan mengurangi nyeri. Terapi Latihan dapat menambah lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan aktifitas fungsional, efek dari terapi latihan yaitu memperlancar sirkulasi darah, memelihara kekuatan otot dan meningkatkan aktifitas fungsional. Terapi latihan yang dapat diberikan terhadap pasien Tennis Elbow antara lain :
  • Wrist Extensor Flex
    • Angkat lengan lurus di depan tubuh dan Perlahan tekuk pergelangan tangan ke atas dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
    • Dengan menggunakan tangan yang lain, tarik perlahan jari ke belakang ke arah tubuh, sekarang tahan posisi ini selama 15 hingga 30 detik.
    • Luruskan pergelangan tangan lagi dan ulangi dua kali.
    • Lakukan dua set lagi dengan tiga pengulangan.
  • Fist Clench
    • Duduk di meja dengan tangan bertumpu di atas meja.
    • Pegang gulungan handuk atau bola spons kecil di tangan pasien
    • Peras handuk dan tahan selama 10 detik.
    • Lepaskan dan ulangi sepuluh kali. Ganti lengan lainnya dan lakukan.
  • Wrist Extension
    • Duduklah di kursi sambil memegang dumbel seberat 2,5 pon di tangan pasien, dengan telapak tangan menghadap ke bawah, letakkan siku Anda dengan nyaman di lutut.
    • Jaga telapak tangan pasien ke bawah, rentangkan pergelangan tangan ke arah tubuh.
    • Jika sangat menantang, lakukan gerakan tanpa beban.
    • Kembali ke posisi awal dan ulangi sepuluh kali di setiap sisi.
    • Pertahankan sisa tangan dan coba pisahkan gerakan pergelangan tangan.
  • Wrist Flexion
    • Duduk di kursi sambil memegang dumbbell seberat 2,5 pon di tangan pasien dengan telapak tangan menghadap ke atas dan siku bertumpu dengan nyaman di lutut.
    • Letakkan telapak tangan di atas, tekuk pergelangan tangan ke arah tubuh pasien
    • Kembali ke posisi awal dan ulangi sepuluh kali di setiap sisi.
    • Pertahankan sisa tangan dan coba pisahkan gerakan pergelangan tangan.
V. Peran Fisioterapi Dalam Penanganan Tennis elbow
Menghentikan atau mengurangi aktivitas berulang dan mengistirahatkan tangan dapat membantu pemulihan. Menyesuaikan gerakan lengan saat istirahat tidak memungkinkan membantu meringankan gejala. Latihan yang dirancang untuk Tennis Elbow membantu memperkuat otot depan dan meningkatkan kinerja. Ini harus dilakukan oleh mereka yang pekerjaannya melibatkan gerakan berulang di depan untuk mencegah Tennis Elbow datang kembali.
Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba berolahraga untuk tennis elbow. Seorang dokter dapat memastikan bahwa latihan tidak mempengaruhi kondisi atau cedera yang mendasarinya. Jika latihan depan tampaknya memperburuk gejala siku tenis, seseorang dapat mencoba :
  1. Mengistirahatkan lengan untuk waktu yang lama.
  2. Menggunakan kompres es di tangan membantu mengurangi peradangan.
  3. Mengambil obat OTC seperti ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan.
  4. Bicaralah dengan dokter atau ahli terapi fisik untuk memastikan mereka melakukan latihan dengan benar.
DAFTAR pUSTAKA

IMFI atau bisa di sebut dengan Ikatan Mahasiwa Fisioterapi Indonesia adalah sebuah Perkumpulan Mahasiswa Program Studi Fisioterapi di Indonesia. IMFI mengcangkup beberapa daerah yang ada di Indonesia salah satunya IMFI Wilayah II yang berada pada wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *